KUPANG, PADMAIndonesia.id– Koalisi Masyarakat untuk Pemberantasan Korupsi (KOMPAK) Indonesia mengapresiasi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI yang menetapkan 6 Tersangka Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bawang Merah yang terjadi di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua KOMPAK Indonesia, Gabriel Goa, mengatakan bahwa penetapan Tersangka Tipikor oleh KPK RI juga menegaskan kepastian hukum bagi para Tersangka yang kasusnya terkesan di-peties-kan oleh Polda NTT.
Gabriel menerangkan, pasca KPK RI mengambil alih penanganan Tipikor Bawang Merah Malaka, ada perlawanan dari Tersangka melalui langkah hukum Praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Meski demikian, gugatan Praperadilan ditolak sehingga KPK langsung mengambil alih langkah hukum dengan menangkap dan menahan kembali para Tersangka untuk segera diproses hukum di Pengadilan Tipikor.
“Selama ini KOMPAK Indonesia selalu mengawasi dan mengawal kasus ini sejak ditangani Polres Malaka, Polda NTT dan kemudian diambilalih oleh KPK RI agar perampokan hak-hak kaum kecil di NTT, khususnya Malaka sebagai kantong Human Trafficking tidak terjadi lagi. Kasus ini harus diproses hukum secara tuntas,” desak Gabriel, dalam keterangan resmi, Kamis (24/8/2023).
KOMPAK Indonesia, kata Gabriel, mendukung upaya hukum oleh KPK RI agar menggugah nurani para Tersangka dan Pendamping Hukum guna meminta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan KPK RI menjadi Justice Collaborator dan Whistle Blower.
“Kami mendukung total KPK RI untuk mengusut tuntas kasus Tipikor Bawang Merah, tidak hanya menyasar 6 Tersangka, tetapi juga para aktor intelektualis agar segera ditangkap dan diproses hukum,” desak Gabriel.
Atas nama pemberantasan Korupsi, Gabriel mengajak solidaritas segenap elemen penggiat Anti-Korupsi di NTT dan Pers untuk berkolaborasi dengan KPK RI mengusut tuntas kasus-kasus korupsi yang dipetieskan dan di NTT selama ini.
“Kami mendukung Penjabat Gubernur NTT yang baru agar terus berkolaborasi membongkar tuntas Kejahatan Luar Biasa Korupsi dan Human Trafficking di NTT. Bersihkan NTT dari Kejahatan Korupsi dan Human Trafficking,” tegas Gabriel.