ENDE, PADMAIndonesia.id– Transformasi Pendidikan melalui Kurikulum Merdeka yang digaungkan oleh Pemerintah Pusat melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mulai berdampak nyata hingga ke daerah-daerah melalui kolaborasi mengimplementasi Program Merdeka Belajar di setiap Satuan Pendidikan.
Salah satu upaya yang terus didorong oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas PK) Kabupaten Ende yakni menyiapkan Kapasitas dan Sumber Daya para Guru Penggerak sebagai salah satu pilar penting dalam mendukung transformasi pendidikan dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Kabupaten Ende.
Dalam konteks meningkatkan Kapasitas Building tersebut, para calon Guru Penggerak Angkatan VI Kabupaten Ende, memamerkan sejumlah hasil Panen Belajar dalam Program Lokakarya ke-7, yang digelar di halaman kantor Dinas PK Ende, Sabtu (29/4/2023).
Hadir dan menyaksikan langsung pameran hasil panen belajar selama enam bulan oleh para calon Guru Penggerak tersebut yakni Wakil Bupati Ende, Erikos Emanuel Rede dan Kepala Dinas PK Ende, Malthidis Mensi Tiwe.
Kadis Mensi Tiwe menerangkan bahwa selama enam bulan, para calon Guru Penggerak tersebut dibimbing untuk meningkatkan kapasitas building oleh pengajar praktek, kemudian memamerkan hasil panen belajar sebagai wujud mengaktualisasikan semua yang diperoleh selama masa bimbingan.
“Hari ini merupakan puncak dari Lokakarya I-VII dan menentukan mereka ini lulus atau tidak menjadi Guru Penggerak. Karya ini merupakan pilihan mereka sendiri sesuai dengan apa yang digaransikan dalam dokumen yang telah dipresentasikan,” terang Kadis Mensi melansir kupang.tribunnews.com
Implementasi Kurikulum Merdeka
Kadis Mensi menjelaskan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh para calon Guru Penggerak tersebut merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka Program Merdeka Belajar sebagai kebijakan transformasi pendidikan oleh Kementrian Pendidikan.
Dalam program Merdeka Belajar, jelas Kadis Mensi, terdapat penambahan variabel teknologi dalam metode pembelajaran yang dikenal dengan konsep blended learning; dari metode konvensional diintervensi dengan variabel teknologi informasi.
“Untuk itu, para Guru perlu upgrade sehingga kategori SDM dapat masuk dalam standar Merdeka Belajar,” ungkapnya.
Dengan nada optimis Kadis Mensi mengatakan, dengan semakin banyak Guru Penggerak di Kabupaten Ende, maka Transformasi Pendidikan yang digaungkan oleh Pemerintah Pusat dapat terserap 100 persen, sehingga SDM para Guru harus disiapkan guna menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar.
“Dalam masa transisi, para guru terus di-upgrade soal materi yang menjadi substansi Program Merdeka Belajar. Ke depan, posisi seperti Kepala Sekolah dan Pengawas, juga dari Guru Penggerak,” ujarnya.
Kepada para calon yang nantinya menjadi Guru Penggerak Angkatan VI, Kadis Mensi berharap agar segala ilmu dan materi yang telah diperoleh dapat ditularkan kepada Guru dan Sekolah lain untuk berbagi praktik, sehingga percepatan transformasi pendidikan dapat terwujud.
“Capaian akhir dari semua ini yakni rapor pendidikan, literasi, numerasi, dan karakter dapat mencapai angka ketuntasan minimum. Sehingga pada akhirnya, setelah di-assesmen, rapor pendidikan di Kabupaten Ende akan semakin lebih baik,” tandas Kadis Mensi.
Layak Jadi Guru Penggerak
Sementara itu, Wakil Bupati Ende, Erik Rede, yang terlibat langsung melihat pameran hasil panen belajar oleh para calon Guru Penggerak, dengan optimis mengatakan bahwa para calon layak menjadi Guru Penggerak.
“Apa yang ditampilkan oleh para calon Guru Penggerak ini membuktikan bahwa mereka mampu mentransfer apa yang telah mereka pelajari selama enam bulan,” kata Wabup Erik.
“Dengan bertambahnya Guru Penggerak, maka hal itu tentu akan berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan. Ini menjadi harapan kita bersama untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Ende khususnya, dan di NTT pada umumnya,” simpul Wabup Erik.