JAKARTA, PADMAIndonesia.id– Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya (KBM JAYA) menerima buku tentang Frans Seda dari Percetakan Kompas Gramedia.
Buku yang merupakan intisari dari para narasumber dan tokoh dalam seminar KBM JAYA bertema “Merajut Nilai Keutamaan Frans Seda dalam Menata Kemajuan Bangsa” yang digelar Jumat (20/1/2023) lalu di Jakarta tersebut bertujuan untuk memperkuat penetapan Frans Seda sebagai Pahlawan Nasional.
Adapun acara serah terima Buku dilakukan di Bentara Budaya, Jakarta, Selasa (29/3/2023) yang diawali dengan silaturahmi kedua pihak.
Ketua Umum KBM JAYA, Petrus Selestinus, pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada Percetakan Kompas Gramedia yang berkenan menerbitkan Buku yang disusun dari rekomendasi Seminar KBM JAYA beberapa waktu sebelumnya.
Petrus menegaskan bahwa Frans Seda sudah sangat layak untuk dijadikan sebagai pahlawan nasional berkat karya dan pengabdiannya yang sudah teruji dalam bidang keuangan, perkebunan dan transportasi.
“Buku ini merupakan salah satu bagian dari sejumlah upaya untuk mewujudkan Frans Seda sebagai Pahlawan nasional. Secara prosedur dan administrasi kenegaraan sudah dilakukan oleh tim khusus bersama jajaran pemerintah daerah NTT dan Kabupaten Sikka,” kata Petrus.
Selain Kompas Gramedia, Petrus juga berharap agar semua pihak ikut mendukung upaya tersebut. Apalagi Frans Seda merupakan sosok yang banyak berkontribusi bagi Indonesia.
Sementara itu, Glory Rosari Oyong selaku Corporate Communication Director Kompas Gramedia, menjelaskan bahwa Kompas Gramedia sangat mendukung upaya untuk menetapkan Frans Seda sebagai pahlawan nasional.
Selain karya yang begitu besar, Frans Seda juga merupakan salah satu sosok pendiri Kompas Gramedia.
Apresiasi juga diungkapkan Puteri Frans Seda, Ery Seda, atas upaya KBM JAYA dan inisiatif Kompas Gramedia.
Ery Seda berharap agar apa yang dilakukan KBM JAYA dan Kompas Gramedia tersebut semakin memperkuat usulan yang sudah disampaikan ke Kementerian Sosial.
“Usulan ini pernah disampaikan oleh Pemprov NTT pada tahun 2012 lalu. Semoga kali ini bisa lebih memperkuat berbagai persyaratan yang diminta. Saya juga sudah menerima laporan dari tim pengusul bersama Pemprov NTT sudah menyerahkan semua dokumen pada Senin (27/3/2-23) lalu,” ujar Ery yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) ini.
Seperti ditulis KatongNTT.com, dokumen usulan nama Frans Seda sebagai pahlawan nasional telah sampai ke Kemensos.
Dokumen tersebut berupa 5 buku yang dicetak masing-masing 17 eksemplar. Seluruhnya dibawa oleh perwakilan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi NTT dan Dinsos Kabupaten Sikka.
Kepala Dinsos Provinsi NTT, Yosef Rasi di Kupang, menjelaskan bahwa ada sejumlah dokumen dan buku terkait dengan proses dan administrasi persyaratan, lalu terkait riwayat hidup dan perjuangan. Kemudian melengkapi naskah akademis yang pernah dibuat pada 2012 lalu.
Pengusulan ke Kemensos ini dilakukan lebih cepat dari batas waktu yaitu 31 Maret 2023 ini.
Setelah pengusulan dari daerah ini sampai ke Kemensos, maka pada April nanti akan diagendakan Rapat Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat. Rapat ini membahas semua tokoh yang diusulkan sebagai pahlawan nasional dari daerah lainnya di Indonesia.
Selanjutnya, pada Agustus nanti, Menteri Sosial mengusulkan nama-nama yang lolos kepada Presiden Joko Widodo. Jika disetujui, maka pada 10 November 2023 akan ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Pada acara tersebut kadir dari KBM JAYA yakni Petrus Selestinus (Ketua Umum), Jack Jagong (Sekretaris), Ery Seda (Putri Frans Seda), Cathy Loudoe (Bendahara Umum KBM JAYA), Marcal Hakeng (Ketua Panitia), Farida Denura (Sekretaris Panitia), Heri Soba (Tim Penyusun), Hendrik Gama (Wakil Ketua KBM JAYA), Robert Keytimu, Robert L. Dewa (Pengurus KBM JAYA).
Sementara dari Kompas Gramedia hadir Glory Rosari Oyong (Corporate Communication Director Kompas Gramedia), Andi Tarigan (GM Gramedia Pustaka Utama), Immanuel V. Naffi, (Manager Editorial dan Produksi Nonfiksi Gramedia Pustaka Utama), serta Ihlam Khoiri (Direktur Bentara Budaya Jakarta).