Apresiasi Lomba Pop Singer Lagu Daerah Ende-Lio, Kadis Mensi Tiwe: “Wujud Implementasi Kurikulum Merdeka”

ENDE, PADMAIndonesia.id– “Saya bangga dan mengapresiasi Panitia yang telah membantu menggali dan melestarikan lagu-lagu daerah Ende Lio di tengah dasyatnya arus globalisasi. Momentum seperti ini yang kita cari dan diharapkan untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan.”

Demikian hal itu diutarakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Malthidis Mensi Tiwe, saat membuka acara Lomba Pop Singer Lagu Daerah Ende-Lio yang diselenggarakan di Taman Tenun Ikat Kota Ende, Jumat (18/3/2023).

Melansir florespos.net, Kadis Mensi mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Ende melalui Dinas Pendidikan, memaknai kegiatan perlombaan tersebut sebagai upaya bersama mengangkat kearifan budaya lokal ke dalam dunia pendidikan.

“Sejalan dengan konteks Kurikulum Merdeka Belajar, upaya mengangkat dan melestarikan budaya lokal melalui kegiatan seperti ini sangat penting dalam dunia pendidikan,” ungkap Kadis Mensi.

Kadis Mensi menyinggung, substansi kegiatan tersebut sangat relevan dengan Visi Pendidikan Kabupaten Ende, yakni: “Menuju Ende Pintar, Ende Unggul dan Ende Berbudaya.”

Kadis Mensi mengatakan, pemerintah mengapresiasi karya para maestro yang telah menciptakan lagu-lagu daerah Ende-Lio.

“Narasi dan makna dari lagu -lagu daerah yang diciptakan merupakan kekayaan budaya dan kearifan lokal. Pemerintah memberikan apresiasi atas seribu satu karyanya. Terima kasih kepada para maestro,” apresiasi Kadis Mensi.

Tingkatkan Kreativitas dan Sportivitas Anak

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Pop Singer, Yos Borgias menerangkan bahwa Lomba tersebut bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak dalam dunia seni suara.

“Selain upaya mengangkat kearifan budaya lokal melalui lagu-lagu daerah Ende-Lio, lomba ini juga sebagai ruang menumbuhkan kreativitas dan kecintaan anak-anak terhadap kekayaan budayanya serta semangat sportivitas,” kata Yos Borgias.

“Anak-anak harus ditanamkan rasa cinta akan budayanya. Dunia Pendidikan harus menjadi pintu masuk bagi anak-anak untuk memahami, mencintai dan melestarikan apa yang menjadi kearifan lokal dan kekayaan budayanya. Budaya juga harus menjadi salah satu unsur penting membentuk karakter anak,” kata salah satu peserta yang menjuarai Pesparani tingkat nasional ini.

Diketahui, acara tersebut digagas oleh Panitia Dokumentasi Karya dan Pengetahuan Maestro (DKPM) Kabupaten Ende, dengan melibatkan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten sebagai peserta Lomba.

Semua peserta lomba tampil dengab busana khas daerah Ende-Lio.

Dewan Juri dalam lomba ini yakni Amatus Peta, Rm. Reinald Dhae dan Yos Borgias.

Selain Kadis Mensi Mensi Tiwe, lomba tersebut juga disaksikan langsung dua maestro pencipta lagu daerah Ende-Lio; Yakobus Ari dan Amatus Peta.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *