KOMPAK Indonesia Desak Jaksa Agung Copot Kajati NTT!

JAKARTA, PadmaIndonesia.id– Koalisi Masyarakat untuk Pemberantasan Korupsi (KOMPAK) Indonesia mendesak Jaksa Agung agar mencopot Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT.

Ketua KOMPAK Indonesia, Gabriel De Sola menegaskan bahwa desakan itu sebagai tuntutan serius karena Kejati NTT dinilai tidak berani dan tidak serius dalam penanganan kasus Tindak Pidana Korupsi di Bank NTT.

“Patut diduga kuat, Kajati NTT berada dalam tekanan dan intervensi kepentingan (kekuasaan, red). Tidak hanya kasus Bank NTT, tetapi juga kasus Tindak Pidana Korupsi Bawang Merah Malaka, di mana berkas bolak-balik dikembalikan ke Polda NTT sehingga patut diduga ada konspirasi guna mengamankan aktor Intelektual Tindak Pidama Korupsi di NTT,” sorot Gabriel sambil menyebut kasus Tangkap Tangan Jaksa Kunrad.

Gabriel menegaskan, terpanggil untuk pencegahan Korupsi dan mendukung total penegakan hukum Tindak Pidana Korupsi di NTT sehingga tidak hanya menajam ke bawah, tetapi juga menajam ke atas (pelaku Kelas Kakap/aktor Intelektual), maka KOMPAK Indonesia, berkolaborasi dengan Pers, Penggiat Anti Korupsi dan para Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif yang bersih dan berintegritas, mendesak KPK RI dan Jaksa Agung untuk melakukan supervisi secara aktif bukan pasif ke Kejati NTT.

Selain itu, kata Gabriel, kami mendukung langkah DPRD NTT yang getol melakukan pengawasan terhadap kinerja Kejati NTT yang lamban dan takut membongkar kasus-kasus korupsi di NTT karena ada indikasi konspirasi dan intervensi kepentingan.

Sebagai gerakan bersama pemberantasan kejahatan korupsi dari bumi NTT, ajak Gabriel, maka kami juga mengajak solidaritas masyarakat Penggiat Anti Korupsi dan Pers di NTT untuk terus mengawal Aksi di Kejati NTT, Kejaksaan Agung dan KPK RI.

“Jika Kajati NTT tidak mampu membongkar dan memproses hukum Pelaku dan aktor Intelektual Korupsi Berjamaah di NTT, maka saatnya Jaksa Agung segera mencopot Kajati NTT,” desak Gabriel. (GuM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *